Senin, 26 Desember 2011

SALAH KAPRAH BERMAIN GAME



Dunia permainan game semakin berkembang pesat. Perkembangan yang terjadi tidak hanya dalam bentuk perkembangan jenis permainan, tetapi juga perkembangan media permainan. Misalnya, game yang pada zaman dahulu hanya bisa dimainkan lewat media televisi maka kini bisa dimainkan lewat media laptop.
Akibat dari perkembangan dalam dunia game adalah permainan game tidak hanya bisa dimainkan di ranah privat, tetapi juga bisa dimainkan di ranah publik. Kemudahan mengakses permainan game direspon oleh banyak orang, termasuk mahasiswa. Contohnya adalah para mahasiswa yang duduk-duduk di sudut kampus sambil bermain game sepak bola PES lewat laptop.
Dalam tulisan ini hal yang perlu disorot adalah fenomena mahasiswa yang bermain permainan game di kampus. Apakah bermain permainan game di kampus itu melanggar aturan dan dilarang? Untuk menjawab pertanyaan tersebut tentu kita perlu menilik kepada aturan di kampus setiap mahasiswa. Akan tetapi, secara umum kita bisa merespon pertanyaan di atas dengan berpendapat bahwa bermain game di kampus itu kegiatan yang salah kaprah karena kegiatan tersebut melanggar fungsi bangunan kampus dan melanggar kewajiban seorang mahasiswa.
Pertama, fungsi utama bangunan kampus itu adalah tempat belajar dan mengajar bukan tempat bermain game. Selain itu, tidak ada satu ruang pun di kampus yang dibangun untuk memfasilitasi atau menyaranakan mahasiswa bermain game. Kedua, kewajiban dan tujuan mahasiswa ke kampus itu belajar, bukan bermain. Jadi, bermain game di kampus itu salah kaprah bukan?

Senin, 19 Desember 2011

MANJA MENUMPULKAN PIKIRAN


          Hingga kini banyak sekali mahasiswa yang belum benar-benar dewasa. Beberapa mahasiswa masih sangat bergantung pada orang tua. Mereka masih meminta uang jajan pada orang tua, menikmati fasilitas orang tua, hingga diantar pergi dan pulang ke kampus oleh orang tua.
          Hal tersebut tentu sangat menyedihkan. Sebagai mahasiswa sudah sepantasnya kita belajar menjadi manusia mandiri. Kita harus membiasakan diri kita untuk memenuhi kebutuhan hidup kita sendiri. Kita bisa mulai dari tidak diantar pergi dan pulang ke kampus oleh orang tua. Kita bisa juga mulai dengan tidak meminta uang jajan pada orang tua. Jika kebiasaan-kebiasaan tersebut dilakukan secara konsisten maka kita tidak akan lagi bergantung pada orang tua. Kita tidak akan lagi menjadi manusia manja.
            Manja itu buruk. Orang yang manja itu tidak bisa menggunakan pikirannya sendiri. Segala kebutuhan hidupnya selalu ia serahkan pada orang lain sebagai pemenuh kebutuhannya. Oleh karena itu, orang manja itu orang yang menumpulkan pikirannya sendiri. Bagaimana nasib bangsa ini jika mahasiswanya terdiri dari orang-orang yang manja? Orang-orang yang menumpulkan pikirannya sendiri? Bangsa ini akan hancur.

Selasa, 13 Desember 2011

MENOLAK AKSI BAKAR DIRI

          Sudah seminggu sejak aksi bakar diri di depan istana negara. Aksi bakar diri yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Bung Karno bernama Sondang. Sondang melakukan aksi bakar diri sebagai bentuk protes dan kritik atas kinerja pemerintah. Kini Sondang sudah dipastikan tewas. Sondang tewas karena luka bakar di tubuhnya sudah terlampau parah. Jenazah Sondang pun sudah dimakamkan.
          Apa yang tersisa dari aksi bakar diri tersebut? Yang tersisa tentu hanya kesedihan dan rasa bela sungkawa. Semua elemen masyarakat hanya bisa bersedih dan berbela sungkawa. Presiden pun hanya bisa berbela sungkawa.
          Aksi bakar diri sekedar menjadi aksi membakar diri belaka. Tuntutan dan protes Sondang sekedar menjadi tuntutan dan protes belaka. Tentu saja tuntutan dan protes kali ini adalah protes yang keras. Bahkan amat keras. Akan tetapi, apakah protes dan tuntutan dengan membakar diri itu dibenarkan? Jawabnya adalah tidak. Aksi bakar diri adalah aksi yang yang destruktif dan bersifat perusak. Sebagai aksi yang destruktif maka aksi bakar diri harus dihindari dan ditolak keras-keras. Apa pun alasannya.
          Aksi bakar diri ini hampir mirip dengan aksi bom bunuh diri yang dilakukan para teroris. Atas nama agama para pelaku bom bunuh diri mendestruksi dirinya. Mereka tidak hanya menghilangkan nyawanya sendiri. Akan tetapi, mereka juga menghilangkan nyawa-nyawa orang lain.

Rabu, 07 Desember 2011

MAHASISWA JANGAN JADI HEDONIS!

       
          Mahasiswa jangan jadi hedonis! Tujuan hidup ini tidak hanya untuk bersenang-senang belaka. Banyak hal lain yang bisa dan harus mahasiswa lakukan. Kemiskinan, korupsi, dan tingkat baca yang rendah di negeri ini adalah persoalan-persoalan yang seharusnya bisa mahasiswa pecahkan.
          Kehidupan akan menjadi lebih baik jika kita mau bekerja keras untuk membuat kehidupan ini menjadi baik. Jika kita hanya berdiam diri saja atau bahkan hanya mau bersenang-senang saja maka jangan harap kehidupan yang baik akan datang. Kesuksesan tidak jatuh dari langit!
          Akan tetapi, pada kenyataannya saat ini mahasiswa justru lebih menyukai perilaku hedonisme. Perilaku ini berbahaya karena kita hanya ada pada posisi konsumtif. Dalam posisi konsumtif kita hanya jadi korban. Korban dari kapitalisme.
          Sekali lagi, mahasiswa seharusnya bisa memilih posisi yang lebih baik dari sekedar berada pada posisi korban kapitalisme. Kita seharusnya berada pada posisi yang lebih aktif dan kreatif. Jadi pelaku industri, jangan jadi hedonis!